"Seberapa kuatpun usahamu, kamu tetaplah memiliki kekurangan , itu sudah menjadi fitrah kita sebagai manusia, maka dari itu hati harus...
"Seberapa kuatpun usahamu, kamu tetaplah memiliki kekurangan , itu sudah menjadi fitrah kita sebagai manusia, maka dari itu hati harus terus dilatih dan diluaskan, jangan sampai hati ini sempit sehingga kita akan menjadi mudah bersedih dan terbawa suasana tidak baik ."
#Dihina dari Sisa Kegagalan
Hal itu, bukan hanya pernah saya alami, bahkan sampai saat ini sayapun masih mengalaminya, sempat saya berfikir "Mereka" menghina saya, meragukan saya, karna beberapa alasan dan alasan itu dapat diterima dan dibenarkan oleh diri saya .
Hinaan itu, keraguan itu, begitu masih kental, mungkin karna mereka mengetahui beberapa kegagalan yang pernah saya lakukan, yang belum saya perbaiki secara total, atau mungkin yang saya belum mampu untuk memperbaikinya .
Jadi Apa Yang Harus Kita Lakukan ?
1. Kita ambil waktu sejenak, untuk merenungkan kesedihan itu, akan lebih efektif lagi jika kita memiliki wudhu dan shalat sunnah 2 raka'at terlebih dahulu, setelah itu kita membaca Al-Qur'an, lakukan itu gpp hanya melakukan saja, gak perlu kita banyak berfikir gimana-gimana, lakukan saja dan resapi, kita menghadap dulu sama Allah, setelah selesai , Mulailah merenung,,
Merenung itu dapat kita lakukan dengan berbagai cara, dan yang biasa saya lakukan adalah bershalawat sambil saya membayangkan dihadapan ada Rasulullah Saw, atau membayangkan saya menghadap Baginda Rasulullah Saw ke kediaman Beliau Saw, membayangkan Rasulullah Saw sedang duduk, lalu saya bersalaman dan saya menyampaikan kepada Beliau Saw .
"Yaa Rasulullah,, kasih sayangmu terhadap ummatmu tidak dapat diragukan lagi, Kasih Sayangmu begitu Agung dan Suci, engkau mengkhawatirkan Ummatmu, bahkan ketika menjelang saat - saat di akhir hayatmu.
Yaa Rasulullah,, aku bersholawat kepadamu, aku memohon Syafa'atmu, aku memohon kebutuhanku kepada Allah atas semua kemuliaanmu , aku merasa percaya diri, aku merasa kuat Yaa Rasul..
Yaa Rasulallah ,, saat ini, aku sampaikan tersirat apa yang menjadi berat kurasa, menjadi beban berat dalam kehidupanku, menjadi kesedihan bagi hari-hariku, aku memohon syafa'atmu Yaa Rasulullah,,
Aku memohon do'a darimu,, Aku memohon pertolongan dari Allah denganmu,,
Yaa Rasulullah,, wahai Nabiku, semoga Allah Swt senantiasa menyinari hari - hariku dengan penuh bayang-bayangmu,, keluarga engkau, para sahabat engkau , ahlul bait engkau dan kekasih - kekasihmu,,, Aamiin,, ".
Maka, jika kita menangis, tangisan itulah sebagai tanda kesungguhan kita, cinta kita,,
Sahabatku, bagaimana mungkin kita mampu menghadapi semuanya sendiri, bagaimana mungkin kita bisa benar - benar kuat, jika dihati kita , kita jarang sekali menghadirkan Rasulullah Saw dalam kehidupan kita, Hadirkanlah Rasulullah Saw dalam setiap keadaan kita, dalam kesempitan kita, kesedihan kita, kelapangan kita, kebahagiaan kita, dalam setiap kondisi, selayaknya ketika kita mencintai seseorang, maka kita sering kali menjadi jauh lebih kuat ketika kita menghadirkan sosok yang kita cinta itu, terlebih jika Rasulullah Saw yang kita hadirkan .
Rindu kita akan sampai kepada Baginda Rasulullah Saw, Malaikat Mencatatnya, ini tidak akan sia-sia, dan seringlah kita lakukan hal seperti ini, inilah metode yang saya pakai, tidak ribet, dan cepat sekali saya memperoleh kekuatan kembali, semangat kembali, dengan hati yang lebih lapang, saya menerima dengan Hinaan itu dengan perasaan tetap ada rasa malu, takut, tapi Subhanallah saya serasa Pertolongan Allah sedang dalam perjalanan, Malaikat-malaikat-Nya akan membawakan semua yang diperlukan dari apa yang menjadi kegagalan saya dan kebutuhan saya .
Allahumma Shalli'alaa Sayyidinaa Muhammad
Wa'alaa Aalihii Wa-ashaabihii, Wa-azwajihii, Wadzurriyyathii
Wa-Ahlibaitihilkiraam, Wa-Ummahaatihii Ajma'iin ..
Tidak ada komentar